TOP-DOWN bukan melulu masalah instruksi
Antara pemimpin dan yang dipimpin memiliki hak dan kewajibannya masing-masing
pola komunikasi macam apakah yang hendak dibangun,
pertama terkait pola top-down dari atas ke bawah.
ini bukan melulu masalah instruksi tetapi bagaimana komunikasi untuk mengarahkan
mengarahkan pada tujuan yan diinginkan atas dasar sebuah pemikiran matang
yang sudah dipersiapkan.
sebenarnya tidak masalah dengan sebuah instruksi hanya saja mungkin butuh
yang namanya pendekatan dua sisi komunikasi.
Belajarlah dari kepemimpinan dalam sholat berjamaah antara imam dan makmum.
Imam rukuk maka ma'mum juga ruku,
pemimpin (imam-red) yang diseru adalah takbir (allahu akbar) bukan dirinya. makanya kenapa setiap kali arahan yang luar biasa dari imamnya maka kita berseru takbir
karena semua itu adalah atas kebesarannya allah pada kita.
"Hai hamba-hamba Allah, niscayalah engkau semua harus meratakan saf-safmu atau niscayalah Allah akan memperselisihkan antara muka-muka hatimu."
1088. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tetaplah mendirikan saf-saf dengan rata, samakanlah letaknya antara bahu-bahu, tutuplah semua sela yang kosong dan bersikap haluslah dengan tangan saudara-saudaramu - yakni jikalau diajak maju atau mundur untuk meratakan saf-saf. Janganlah engkau semua meninggalkan kekosongan-kekosongan untuk diisi oleh syaitan. Barangsiapa yang merapatkan saf, maka Allah akan me-rapatkan hubungan dengannya dan barangsiapa yang memutuskan saf - yakni tidak suka mengisi mana-mana yang tampak kosong, maka Allah memutuskan hubungan dengannya."
#Belajar berjamaah/berorganisasi dengan baik dari keutamaan sholat berjamaah
sumber : Riyadushhalihin jilid. 2
pola komunikasi macam apakah yang hendak dibangun,
pertama terkait pola top-down dari atas ke bawah.
ini bukan melulu masalah instruksi tetapi bagaimana komunikasi untuk mengarahkan
mengarahkan pada tujuan yan diinginkan atas dasar sebuah pemikiran matang
yang sudah dipersiapkan.
sebenarnya tidak masalah dengan sebuah instruksi hanya saja mungkin butuh
yang namanya pendekatan dua sisi komunikasi.
Belajarlah dari kepemimpinan dalam sholat berjamaah antara imam dan makmum.
Imam rukuk maka ma'mum juga ruku,
pemimpin (imam-red) yang diseru adalah takbir (allahu akbar) bukan dirinya. makanya kenapa setiap kali arahan yang luar biasa dari imamnya maka kita berseru takbir
karena semua itu adalah atas kebesarannya allah pada kita.
pada suatu hari beliau s.a.w. keluar lalu berdiri sehingga hampir saja akan bertakbir, lalu melihat ada seorang yang dadanya menonjoh ke muka saf, kemudian beliau s.a.w. bersabda:Dari Abu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah mengusap bahu-bahu kita dalam shalat lalu bersabda: "Ratakanlah olehmu semua - saf-saf itu - dan jangan berselisih - seperti ada yang lebih maju atau lebih mundur, sebab hati-hatimupun akan berselisih pula
"Hai hamba-hamba Allah, niscayalah engkau semua harus meratakan saf-safmu atau niscayalah Allah akan memperselisihkan antara muka-muka hatimu."
1088. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tetaplah mendirikan saf-saf dengan rata, samakanlah letaknya antara bahu-bahu, tutuplah semua sela yang kosong dan bersikap haluslah dengan tangan saudara-saudaramu - yakni jikalau diajak maju atau mundur untuk meratakan saf-saf. Janganlah engkau semua meninggalkan kekosongan-kekosongan untuk diisi oleh syaitan. Barangsiapa yang merapatkan saf, maka Allah akan me-rapatkan hubungan dengannya dan barangsiapa yang memutuskan saf - yakni tidak suka mengisi mana-mana yang tampak kosong, maka Allah memutuskan hubungan dengannya."
#Belajar berjamaah/berorganisasi dengan baik dari keutamaan sholat berjamaah
sumber : Riyadushhalihin jilid. 2
Comments
Post a Comment