BOTTOM-UP bukan Melulu Menuntut

BOTTOM-UP atawa model dari bawah ke atas
Mengumpulkan sebanyak-banyaknya masukan untuk kita simpulkan apa yang seharusnya dilakukan
Sbagai orang yang dipimpin kita juga boleh memberikan masukan dan nasihat untu pemimpinnya
Karena nasihat itu diperlukan oleh siapapun itu
karena nasihat adalah bentuk sebuah pengingatan atas sifat dasar manusia yang kikir dan lalai (Al-Ma'arij :19),Dan sifat manusia yang lain yaitu suka zhalim dan bodoh (Al-Ahzab :72) dan Tergesa-gesa (Al-anbiya :37)

Pada dasarnya harmonisasi itulah yang diinginkan
Dalam Sholat berjamaah mengapa yang dijadikan imam itu harus yang berilmu.
dan makmum pun juga harus mengetahui cara untuk mengingatkan imamnya ketika salah rakaat sholatnya
atau ada rukun yang lupa dikerjakan.
Laki-laki mengingatkan imam dengan membaca 'subhanallah' jika imam tidak berilmu maka
bisa jadi kalimat itu akan diteruskan dengan walhamdulillah wallahuakbar
makmum perempuan mengingatkan dengan menepukkan punggung tangannya.

Ada cara yang baik yang digunakan untuk mengingatkan kesalahan...
Keputusan tetap berada pada pemimpinnya, dengan pandangan luasnya
Mungkin ada yang mempertanyakan apa yang dikerjakannya
Hingga terbesit dalam hati atau terlintas dalam pikiran
untuk menjegal atau apapun lah namanya itu bahkan hingga KUDETA karena ketidaksesuaian harapan
atas setiap masukan yang diberikan.
Egoisme, karakter pribadai, pola komunikasi, menuntut keterbukaan atau apapun lah namanya itu
Hingga Budaya berbisik-bisik  sudah menjadi konsumsi yang begitu asik.

Pembunuhan perlahan dengan menyebarkan bisikan-bisikan
pada dasarnya itu dilakukan untuk mengumpulkan kelompok-kelompok yang tidak senang
parahnya untuk menggulingkan . Na'udzubiillah..apa jadinya ketika suudzhon lah yang menjamur

sekali-lagi ini butuh dua belah pihak...