Tahanlah...


Tahanlah saudaraku....
Menahan itu indah pada waktunya, seperti ketika kita berpuasa menahan lapar dan dahaga hingga waktunya tiba. Yang Maha Kuasa pun memberikan kebahagiaan ketika tiba waktunya berbuka. Begitupun kita hidup manusia menahan segala nafsu yang dengan mudah seharusnya bisa kita lakukan namun kita yakin Allah akan ganti dengan kebahagiaan tak terkira tentu akan diberikan balasan itu sesuai apa yang kita usahakan.
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.
(Q.S Yusuf : 53)
Mari periksa kembali dengan sesuatu hal apa yang harus kita tahan
Menahan dari sesuatu hal yang sudah jelas-jelas akan banyak mudharatnya bukan hanya untuk diri kita yang melakukan melainkan untuk orang lain yang kita perlakukan.
Jika kita berdalih , hanya karena itu sudah menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan
Tahanlah..karena sesungguhnya Allah senang menguji hambanya, karena Allah tahu seberapa besar kekuatan seorang hambanya. Memang benar sabda rasul seorang pemenang itu bukanlah orang yang menang dalam bergulat namun orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan hawa nafsunya.
Menahan keinginan ketika memang tidak dibutuhkan itu lebih baik ketika harus menuruti keinginan yang hanya sekedar ingin.
Menahan amarah ketika kita amat kesal dengan sesuatu hal, kondisi ataupun kenyataan yang harus kita hadapai. Berkatalah yang baik atau diam. Bahkan diam lebih baik dilakukan ketika perkataann kita akan menyakiti. Ketika kamu marah rasulullah menyuruh kita untuk diam. Karena jika amarah kita tidak ditahan dengan cara diam maka kata-kata yang keluar adalah perkataan yang buruk
Pun ketika kebiasaan kita sudah jelas tidak baiknya, bahkan orang-orang sekitar kita pun mengakuinya. Apakah lantas kita akan membenarkannya bahwa ini sudah menjadi sikap saya. Pepatah sunda megatakan “alah bisa karna biasa” bahwa kita bisa mahir itu karena sering dilatih jika kebaikan yang terus dilatih dan ditumbuh suburkan tentu itu amat baik, namun jika sebaliknya???...ia tak peduli lagi dengan sebuah dosa..masih bisa melakukan itu karena ia terbiasa melakukan itu, terbiasa untuk tidak menahannya, terbiasa untuk terus melakukannya, dan terbiasa menganggap lumrah apa yang ia kerjakan padahal sudah jelas-jelas ia salah
Hanya bisa mendo’akan untuk seorang saudara yang dengan terang-terangya ia berkata..saya tidak bisa untuk menahan hal ini untuk saya lakukan. Sebagai seorang saudara yang baik hanya bisa saya ingatkan agar engkaupun menyadari bahwa perbuatan itu menurutmu lumrah namun bagi kebanyakan orang perlu dengan sangat-sangat membentengi diri dari serangan-serangan hal yang tidak bisa ditahan itu. Saudaraku yang baik....semoga engkau bisa lebih tepat menyalurkan itu, hingga memang ketika sesuatu yang seharusnya kau tahan itu menjadi sebuah keharusan yang harus kau tunaikan dan itu menjadi halal dan bukan lagi sebuah perbuatan dosa yang bisa mengikis amal baikmu. Kita sama-sama mengingatkan untuk terus menjadi baik...

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis