Suplemen SR Putri (Volume 2)


Suplemen SR  Putri  (Volume 2)
# NO GABUT Minimalisir Futur


"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain". (Q.S. Al Insyirah: 7)

Tidak dipungkuri lagi dalam pandangan kita sebagai bahwa tabiat seorang mukmin sejati adalah berbuat, berbuat dan terus berbuat. Sehingga seluruh waktunya selalu diukur dengan produktivitas amalnya. Ia tidak akan pernah diam karena diam tanpa amal menjadi aib bagi orang beriman. Seorang mukmin akan terus mencermati peluang-peluang untuk selalu berbuat. Maka perlu kita ingat dalam sanubari yang paling dalam bahwa 'nganggur' dapat menjadi pintu kehancuran.

Sering denger istilah “GABUT” kan…??? Gak ngelakuin apa-apa sedangkan kok orang disekitarnya bisa capek, kenapa gw enggak, yasudahlah gw enak-enakan aja. orang-orang yang hidupnya dipenuhi dengan semangat beramal akan merasakan sebuah kerugiaan saat waktu luang begitu banyaknya, atau tak tahu hendak melakukan apa. (* komentar seseorang, makanya jangan terlalu semangat.Lho???seseorang yang sudah mencintai amanahnya dengan tulus, berbeda dengan orang yang mencintai amanahnya hanya untuk kesenangan dirinya. Ia sanggup melakukan apa saja, bahkan hingga lelahnya. Ia tahu kapan ia istirahat untuk mengisi bahan bakarnya bukan sebaliknya ia tak tahu kapan ia harus bergerak saking banyaknya istirahat yang dia inginkan. )

 Tidaklah mengherankan banyak ayat maupun hadits yang memotivasi agar selalu berbuat dan berupaya untuk menghindari diri dari sikap malas dan lemah. Malas dan lemah berbuat dianggap sebagai sikap dan sifat buruk yang harus dijauhi orang-orang beriman.
Sangat mudah untuk dipahami bila setiap waktu ada tuntutannya maka kita mesti menyelaraskan diri agar sesuai dengannya. Tuntutan ini selaras dengan amanah yang diembankan kepada kita saat ini. Dan dalam pandangan Islam setiap amanah merupakan sesuatu tugas yang tidak boleh dikhianati atau diabaikan hingga tidak dapat menunaikannya dengan baik. Inilah kesempatan emas bagi kita untuk mengukir ukiran terindah dalam hidup kita secara personal maupun kolektif agar kita mampu memberikan cermin indah bagi orang lain ataupun generasi berikutnya.

Maka bukan sebuah hal yang tabu atau buruk ketika kita meminta pendapat dan berdialog dengan adik-adik kita terkait kinerja kita selama ini di lorong, bagaimana sikap kita bersama mereka, atau tanyakan pada orang-orang terdekat antum. Bertanya kepada saudara kita terkait kita ibarat kita ingin mengetahui apa yang belum beres. Yaa..seperti kita berdandan depan cermin. Kita bisa melihat dimana letak belum beresnya. Coba kalo pas ngaca jilbab kita miring dan kusutnya minta ampun,,,trus kita berdalih ahhh menurut gw mah rapi gak miring kok. Rasanya gak akan ada orang yang kayak gitu.

Begitupun dengan amanah-amanah kita, bukan sebuah hal yang tabu ketika kita meminta nasihat pada orang, orang yang tidak mau menerima nasihat berati “hatinya Mati”. Jangan sampai ketika apel bilang gabut, ketika jaga malem ah gabut…mendingan ngerjain laporan. Ketika di kepanitiaan ahh gabut, cerilah apa yang bisa kita lakukan, atau apapunitu, jangan biarkan slogan GABUT itu melekat dalam diri kita. Sehingga tak ada lagi yang merasa gw paling capek, gw paling nyante, gw dong paling banyak kerja, Gw dong paling dipercaya. Kalo kita mau saling menopang tentu hal itu bisa diminimalisir, walaupun terkadang terjadi.
Wallahu a’lam…
CMIIW (Correct me if I’m Wrong)
_ItaNItaAmaliya_

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis