Tanda ingatanku bersama SR ( Chapter 1)

Tertanggal 25 Desember 2010

Saat angkatan 47 masih menjadi penghuni asrama TPB. Angkatan yang masih menjadi SR saat itu ada 43, 44 dan 45 dan 1 orang 46. Agenda saat itu adalah rihlah ke ciaruteun ilir kemudian ke batu tulis ‘prasasti ciareuteun’

Pagi itu tak bisa berangkat bersama dengan rombongan SR ke lokasi karena ada agenda rutin tarbawi. Untungnya ada teman juga ‘Karimatun Nisak’ atau akrab disapa dengan nuna nisa saat itu beliau dipanggil oleh adek-adek asrama A3. Akhirnya diberi pinjaman motor untuk kita kesana, karena kita berbeda lokasi ya akhirnya kita janjian ketemu di mesjid kampus *sebenernya menjemput saya. Akhirnya kita berangkat, setelah diberikan rute oleh mba ochie, selama perjalanan berkali-kali sms dan nelpon mba fit. Setelah terlihat Tulisan selamat datang di obyek wisata batu tulis.

Kami terus bertanya ke warga sekitar. Desa cianten ditunjukkan sampai ke ujung. Nis..apa kita gak kejauhan??? Ujarku. Tetapi nisa memang gigih. Ketika kau ingin mengenal lebih dekat saudaramu maka lakukanah perjalanan bersama dengannya. Maka kau akan mengetahui bagaimana saudaramu itu. Kata mba fit “bilang mau naik rakit dimana gitu?? “ dan akhirnya kami menemukan. Kata warha situ “Ooo..itu disana. Alhamdulillah. Sampe ditanya udah dimana??? Kok gak nyampe-nyampe. Iya mba ini udah naik rakit, mau menyebrang. Dengan motor akhirnya saya, nisa dan sang motor pun menaiki rakit. Tiba di seberang. Nis kita kemana lagi ini??? Ayooo kita naik ke atas. Bayangkan saat itu menaiki tebing menggunakan motor. Sampe nisa oleng mau jatuh karena batu dan kerikil.

Huftthhhh…petualangan bersama sahabtku ini begitu menegangkan. Akhirnya kami menelepon lagi mba ochi…mba kita udah nyebrang. Mba dimana??? Kalian dimana kok gak kelihatan. Coba dong nongo. (gimana mau kelihatan wong beda lokasi haha….). Setelah agak lama, akhirnya kita putuskan untuk kembali turun dan menaiki rakit lagi. Hufthhh…sport jantung dah sama nisa, dia nya mah tenang2 aja, padahal dia udah jatuh-jatuh. Kembali ke tempat awal, tanya sana sini. Dan petunjuk itu akhirnya terihat. Ada mobil nya pak irman . yesss!! Pasti kesini nis. Akhirnya…kita parker motor depan warung dan qt jajan dulu..lelah sekali, ternyata gak jauh tapi qt malah udah kemana-mana. Akhirnya ketemu juga, dan acara disana sudah mau bakar2 singkong. Ada yang bakar opak eh malah nyala api opaknya gosong banget dah itu mah. Mba ochieee…kita habis berpetualangan. Ahh mendingan makan sarapan dulu.


Sepenggal perjalanan dan petualangan bersama sahabtku di SR ‘Karimatunnisak’ takkan pernah aku lupakan semangatmu dan kegigihanmu saudaraku.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis