Teh Hitam PPTK Gambung

Teh Hitam
     Teh hitam merupakan teh kering hasil pengolahan melalui proses fermentasi (oksidasi enzimatis) serta melalui proses pelayuan dalam waktu yang lama (16-20 jam) dengan suhu rendah (25-30oC). Dalam proses produksi aneka bahan jadi, kualitas hasil akhir sangat ditentukan oleh kualitas bahan baku maupun proses pengolahannya. Pucuk teh yang umumnya terdiri atas tangkai dan daun muda merupakan bahan baku pengolahan teh yang harus diusahakan dan dijaga agar bermutu baik sehingga diharapkan dapat menghasilkan teh yang bermutu tinggi. Untuk menjaga kesinambungan mutu teh hitam agar tetap memiliki kualitas yang prima perlu diketahui beberapa hal diantaranya adalah bahan baku berupa kualitas pucuk yang akan diolah. Tinggi rendahnya kualitas keringan teh hitam yang diperoleh sangat dipengaruhi kualitas pucuk  minimal 60% pucuk teh halus.  
     Standar mutu teh hitam merupakan  dasar untuk menetapkan persyaratan minimum yang harus dipenuhi serta pedoman untuk menetapkan jenis-jenis mutu teh hitam untuk kepentingan industri perdagangan teh dengan memperhatikan faktor kultur teknis dan pengolahannya. Menurut teknik  pengolahannya, teh hitam dibedakanmenjadi ortodoks dan CTC (crushing, tearing dan curling ). Berdasarkan SP-17-1975 revisi 1989 definisi ukuran partikel jenis tingkatan mutu teh adalah :

Teh bubuk (Broken grades), jenis teh yang dalam proses sortasinya lolos dari ayakan 7 mesh dan tertahan oleh ayakan 20 mesh. Jenis teh ini yaitu :

  • BOP (Broken Orange Pekoe), bagian-bagiannya pendek, kecil, hitam terpilin, terdiri dari tulang-tulan daun pendek, sedikit mengandung tip.
  • BP (Broken Pekoe), bagian-bagiannya pendek lurus, terdiri dari tangkai dan tulang daun muda yang tidak terkelupas.
  • BP II (Broken Pekoe II), seperti BP tetapi lebih banyak mengandung tangkai dan tulang daun muda yang terkelupas, berwarna lebih kemerahan disbanding BP.
  • BT (Broken Tea), partikelnya kecil, pipih dan tidak terpilin dengan baik.
  • BT II (Broken Tea II), berbentuk seperti BP tetapi banyak mengandung serat.
  • BOPF(Broken Orange Pekoe Fanning) seperti BOP tetapi berukuran lebih kecil.
  • g.    BM (broken Mixed), campuran dari dua atau tiga jenis mutu pada teh bubuk
Teh halus (Small grades), jenis teh yang dalam proses sortasinya lolos dari ayakan 20 mesh. Jenis teh ini yaitu :
  • PF (Pekoe Fanning), berbentuk seperti BOP, tetapi lebih besar dari fanning.
  • PF II (Pekoe Fanning II), partikelnya berbentuk seperti PF, tetapi lebih banyak mengandung serat.
  • Dust, partikelnya lebih kecil.
  • Dust II, partikelnya berukuran sangat kecil, banyak mengandung serat.
  • Dust III. Partikelnya berukuran kecil, banyak mengandung serat.
  • PF III (Pekoe Fanning III), seperti PF II tetapi lebih banyak mengandung serat  disbanding PF II.

Teh hitam sisa hasil teh bubuk dan teh halus yang berupa tulang. Jenis teh ini yaitu

a.    BTL, terdiri hancuran tulang dan serat.
b.    BBL, seperti BTL tetapi lebih banyak tulang.


Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis