Jangan Bosan




Kali pertama ia datang masih dengan semangat, keramahan dan penerimaan terbuka ketika ditanyai. Sesungging senyum tercipta dan sebait kalimat terlontar “mungkin saat ini masih ada yang dia kerjakan”

Kali kedua masih seperti kali pertama namun kini ia mulai bersikap singkat hanya dengan menjawab “iya”. Sebait dugaan muncul ada yang salah dengan pertanyaan ya

Kali ketiga, baru mengucapkan dan memanggil namanya saja, “pergi dulu ya ..” dan berlalu

Kali keempat dan seterusnya ------------- tak ada kabar, tak ada keterangan walaupun fisiknya masih memenuhi penglihatan.

Disisi lain semua hal ia tanggapi kecuali satu hal itu, mengerjakan hal yang lain bisa dengan mudahnya namun untuk hal yang satu ini, dikibaskan semua tangan dan suara-suara yang datang tanpa dijawab bahkan ia sendiri pun tak bisa menjawab harus bagaiman .

Angkat tangan...tak akan menanyakan hal itu kembali, saya sudah merampungkan hal ini namun tidak sempurna tanpa bagian ini ujarku  pada sosok yang memilki kewenangan lebih. dua kata yang dilontarkan 'JANGAN BOSAN' ujarnya.

Jangan bosan...karena kita tidak tahu pada waktu kapan ia bisa memenuhi.
Jangan bosan...kebaikan kita adalah mengingatkan
Jangan bosan...jangan bosan...teruslah mengingatkan. Setiap kita butuh cermin dan semoga kita bisa menerima apa yang tampak pada cermin dan disatu sisi mungkin kita haru menjadi cermin yang bebas debu yang bisa memperlihatkan dengan jujur tampak orang yang bercermin.

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis