Ambulans...Aku sih NO!



Di tahun 2010 mobil putih dengan tulisannya yang terbalik itu bertengger manis dekat pos satpam. Saat itu lebih dari satu satpam (Cuma dua sebenernya) masih bisa menjadi supir untuk mobil tersebut ketika ada penghuni yang butuh diantar ke rumah sakit. Walaupun tak jarang sangat susah dicari ketika butuh apalagi ketika kejadian berlangsung tengah malam.
Namun mobil bertype carry mungil (tidak seperti fasilitas yang sudah disediakan sekarang sejenis elf) kondisinya memang membuat sebagian yang pernah berurusan dengan ini berkomentar.
“kak ...kok aku serem ya naik mobil ini, udah tua banget kayaknya, tiap kali jalan bunyi krekkk...krekkk pada tempat si pasien dibaringkan dalam mobil itu. Yang sehat bisa jadi sakit yang sakit apalagi hihi

Sampai suatu kali, ada adik penghuni  yang minta dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Seprti biasa bukan penghuni asrama kalo nggak gaduh. Ketok-ketok kamar dan lapor...
“Kak..temen sekamar saya sakit, ayo kakak lihat. Dia minta ke rumah sakit”
Dan seperti biasa, kuminta adik yang melapor itu ke pos satpam dan minta siapa yang bisa membawa ambulans untuk mengantarkannya. Dan aku ke tempat adik yang sedang meraung di kamarnya, dan aku ajak untuk ke RS, dan akhirnya kalimat itu muncul “Kak, aku mau ke RS tapi gak mau pake mobil ambulans asrama ya kak..? takut naek ambulans itu gak tenang” ujarnya
“lah.. trus kalo gak pake itu pake apa dong, gak mungkin dibawa pake motor” ujarku
Alhasil jalan lain yang ditempuh adalah pake angkot. Haha..ada-ada aja

Di lain waktu , tengah malam penghuni ini butuh segera ke RS malam itu juga. Ku bantu SR yang bersangkutan dengan mencarikan satpam yang bisa membantu menjadi supir ambulans dan didapat jawaban “satpam yang biasa bawa ambulance tidak ada jadwal malam itu, kuputuskan untuk menelpon kakak SR putra yang bisa nyupir ambulans, no respon dan yang satunya malah di reject. Kesel juga sih...Dan lagi-lagi pilihan untuk memanggil angkot, namun tak jadi karena akhirnya kepala asramanya sndiri yang menyetir ambulans. Kebetulan bapak nya sedang menginap di mess kantor.

Keluhan-keluhan karena ketidak adaannya supir khusus ambulance sempat menjadi bulan-bulanan bahasan kami saat itu. Betapa tidak orang sakit ini perlu penanganan cepat. Awalnya mobil ambulance tua ini masih berada disampingnya mobil ambulance yang baru. Namun kini entah kemana. Penghuni yang selama di asrama pernah naik ambulans asrama berujar “keberuntungan tersendiri bisa naek ambulance asrama”
Kini supir khusus sudah tersedia, ambulance sudah baru dan layak. Sehingga tidak perlu lagi pusing mencari siapa yang bisa mengantar. Ketika musim ujian tiba maka tak jarang mobil ambulance yang Cuma satu untuk 9 gedung ini sering bolak-balik RS. 

Kendala terjadi ketika weekend tiba, kedua supir khusus yang bergantian shift tidak ada jadwal. Maka apapunlah itu bisa, saat itu ada penghuni asrama yang asma nya kambuh maka mobil patroli keamanan pun menjadi kendaraan untuk mengantar sang pasien. Hahah berasa jadi tahanan saat itu. Masih beruntung bapak-bapak UKK itu berbaik hati mau nganterin.

Maka SR-SR putra ini disiapkan agar bisa menjadi supir ambulance ketika supir khusus ini tidak ada jadwal kerja. Memang kepuasan itu tidak selalu terpuaskan sepenuhnya. Penghuni mungkin tidak puas dengan layanan yang mereka terima, tetapi kami tetap melayani mereka sedaya yang kami bisa dan kami punya untuk mereka.
Salam rindu, untuk sang SR

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis