BUNGKAM DAN LARIIIII.......
Malam beranjak pada batas sebuah aktivitasNamun selalu ada aktivitas khusus bagi kami para pendamping mahasiswa
Diambang batas aktivitas itu.
Setiap malam bergantian ditemani oleh beberapa adik asrama yang siap membantu.
Hmmm..banyak sekali dinamika yang terjadi terkait ambang batas itu
Bahkan menuai banyak protes karna pelanggaran terhadap ambang batas itu,
Apalagi kalo bukan JAM MALAM..
Ahh tak hendak aku menjelaskan apa, bagaimana, kenapa, siapa itu jam malam.
Aku hanya ingin mengingat sebuah peristiwa yang cukup membuat haru biru perasaan hatiku ketika itu.
Tepatnya lupa tanggal berapa di bulan september 2012 antisipasi terhadap sebuah kegiatan konser
Aku tak hendak mengulangi kejadian yang sama seperti kegiatan sebelumnya
Yang cukup membuat aku tak ingin mengingatnya lagi yang cukup dengan aku menyesal atas kejadian itu terutama saya sebagai seorang yang seharusnya bertanggungjawab atas semua itu
Rasanya ingin bersembunyi dan lari sejauh-jauhnya setelah kejadian itu....RASA BERSALAH
Kedua kalinya...bismillah akhirnya dilakukan pengaturan dengan berkomunikasi dengan PJ Komdis asrama yang akhirnya menghasilkan sebuah kebijakan yang harus diintruksikan kepada rekan-rekan pendamping mahasiswi “Lewat dari ambang batas jam 21.00 sita barang yang biasa disita” dan ku komunikasikan dengan pihak yang ‘mengerti’ dari fakultas. Bedanya kali ini mahsiswi bisa masuk asrama dan kami semua Jaga depan pagar malam itu, berbeda dengan yang sebelumnya tak ada siapapun malam itu karena intruksi semua harus kembali ke asrama. Akhirnya disosialisasikan kepada seluruh mahasiswa.
“Kami (SR_red) hanya mengingnkan adik-adik kami mempunyai santun dalam bersikap, mempunyai kebiasaan yang baik,
kami bukan gila hormat, kami hanya ingin adik-adik kami berperilaku baik,
karena sesungguhnya ketika jam malam itu mungkin banyak kata-kata yang terlontar, meremehkan, merendahkan bahkan mengacuhkan atau bahkan tak mau di atur”
namun malam itu sedikitnya aku lega melihat mereka datang tertib walau mereka datang diantarkan panitianya,mereka menyadari konsekuensi atas apa yang mereka lakukan.
Walaupun beberapa saat saya sudah tak lagi jadi apa-apa di asrama sempat terdengar kabar bahwa
mahasiswa yang melewati ambang batas itu menerobos seenaknya padahal..
ahhh padahal...” tidak muluk-muluk kok keinginan kami adalah mengajari mereka untuk berbicara santun.
Sebelum kejadian itu berlangsung setelah mengecek kondisi depan pagar utama asrama, akhirnya ku putuskan untuk pergi ke gerbang rusunawa mengecek sekeliling mungkin ada yang loncat pagaaaaaar.
Dan kuputuskan untuk mengamati semua itu dibangku belajar yang ada di lobi rusunawa.
“katanya sih sempat ada yang teriak memaggil dan mencari namaku namun tak terdengar”
Dari arah parkiran motor aku melihat dua sosok-sosok menggemaskan itu berlarian menuju tempatku duduk kini.
O iya sebelumnya satu sosok menggemaskan ini sempat bertanya,
“Kak...ini temenya F minta nomornya Bapak (kepala asrama) boleh dikasih nggak??”
“Gak usah dikasi, nanti malah akan mengganggu bapak” ujarku singkat saat itu
Akhirnya ia membalas sms temanyya itu “ maaf tidak bisa diberikan kata komandanwatinya”
Ternyata orang itu mendatangi TKP (hehe..) dan adik yang satu ini tetap bungkam tak bergeming
hingga yang datang itu meminta “saya mau ketemu komandanwatinya ada dimana?? “ dijawab F ada dirusunawa
Tiba-tiba adik yang satunya bilang “ mbak...kenapa disuruh kesana, ayo sebelum orangnya ketemu kita harus menyembunyiikan mbak kita..Lariiiiiiiii”
Tergopoh-gopohlah mereka mendatangi tempatku..”kakk..kakak harus sembunyi jangan sampai ketahuan sama yang mau nyari, ayooo kak kita tutupi biar gak kelihatan, gak rela..ntar kakak kenapa-napa” untuk ukuran sosok mereka berdua sih sudah sangat menutupi sosokku yang kecil ini hehe...
Jujur bergetarlah entah karena rasa takut yang becampur haru sepertinya...
Hmmm..kalian telah mengajariku bagaimana caranya berbuat baik terhadap seorang pemimpin. Aku jadi berpikir dan membayangkan bagaimana para sahabat rasul begitu belanyaa bahkan rela melindungi nyawa pemimpinnya. Dan aku rasanya aku belum seperti itu terhadap ‘pemimpinku’ tak pantas rasanya aku mendapatkan kebaikan seperti yang kalian lakukan padaku kala itu
“Dukunglah pemimpinmu agar mereka bisa melindungimu lebih baik, bantulah mereka untuk membantu anda”
Diambang batas aktivitas itu.
Setiap malam bergantian ditemani oleh beberapa adik asrama yang siap membantu.
Hmmm..banyak sekali dinamika yang terjadi terkait ambang batas itu
Bahkan menuai banyak protes karna pelanggaran terhadap ambang batas itu,
Apalagi kalo bukan JAM MALAM..
Ahh tak hendak aku menjelaskan apa, bagaimana, kenapa, siapa itu jam malam.
Aku hanya ingin mengingat sebuah peristiwa yang cukup membuat haru biru perasaan hatiku ketika itu.
Tepatnya lupa tanggal berapa di bulan september 2012 antisipasi terhadap sebuah kegiatan konser
Aku tak hendak mengulangi kejadian yang sama seperti kegiatan sebelumnya
Yang cukup membuat aku tak ingin mengingatnya lagi yang cukup dengan aku menyesal atas kejadian itu terutama saya sebagai seorang yang seharusnya bertanggungjawab atas semua itu
Rasanya ingin bersembunyi dan lari sejauh-jauhnya setelah kejadian itu....RASA BERSALAH
Kedua kalinya...bismillah akhirnya dilakukan pengaturan dengan berkomunikasi dengan PJ Komdis asrama yang akhirnya menghasilkan sebuah kebijakan yang harus diintruksikan kepada rekan-rekan pendamping mahasiswi “Lewat dari ambang batas jam 21.00 sita barang yang biasa disita” dan ku komunikasikan dengan pihak yang ‘mengerti’ dari fakultas. Bedanya kali ini mahsiswi bisa masuk asrama dan kami semua Jaga depan pagar malam itu, berbeda dengan yang sebelumnya tak ada siapapun malam itu karena intruksi semua harus kembali ke asrama. Akhirnya disosialisasikan kepada seluruh mahasiswa.
“Kami (SR_red) hanya mengingnkan adik-adik kami mempunyai santun dalam bersikap, mempunyai kebiasaan yang baik,
kami bukan gila hormat, kami hanya ingin adik-adik kami berperilaku baik,
karena sesungguhnya ketika jam malam itu mungkin banyak kata-kata yang terlontar, meremehkan, merendahkan bahkan mengacuhkan atau bahkan tak mau di atur”
namun malam itu sedikitnya aku lega melihat mereka datang tertib walau mereka datang diantarkan panitianya,mereka menyadari konsekuensi atas apa yang mereka lakukan.
Walaupun beberapa saat saya sudah tak lagi jadi apa-apa di asrama sempat terdengar kabar bahwa
mahasiswa yang melewati ambang batas itu menerobos seenaknya padahal..
ahhh padahal...” tidak muluk-muluk kok keinginan kami adalah mengajari mereka untuk berbicara santun.
Sebelum kejadian itu berlangsung setelah mengecek kondisi depan pagar utama asrama, akhirnya ku putuskan untuk pergi ke gerbang rusunawa mengecek sekeliling mungkin ada yang loncat pagaaaaaar.
Dan kuputuskan untuk mengamati semua itu dibangku belajar yang ada di lobi rusunawa.
“katanya sih sempat ada yang teriak memaggil dan mencari namaku namun tak terdengar”
Dari arah parkiran motor aku melihat dua sosok-sosok menggemaskan itu berlarian menuju tempatku duduk kini.
O iya sebelumnya satu sosok menggemaskan ini sempat bertanya,
“Kak...ini temenya F minta nomornya Bapak (kepala asrama) boleh dikasih nggak??”
“Gak usah dikasi, nanti malah akan mengganggu bapak” ujarku singkat saat itu
Akhirnya ia membalas sms temanyya itu “ maaf tidak bisa diberikan kata komandanwatinya”
Ternyata orang itu mendatangi TKP (hehe..) dan adik yang satu ini tetap bungkam tak bergeming
hingga yang datang itu meminta “saya mau ketemu komandanwatinya ada dimana?? “ dijawab F ada dirusunawa
Tiba-tiba adik yang satunya bilang “ mbak...kenapa disuruh kesana, ayo sebelum orangnya ketemu kita harus menyembunyiikan mbak kita..Lariiiiiiiii”
Tergopoh-gopohlah mereka mendatangi tempatku..”kakk..kakak harus sembunyi jangan sampai ketahuan sama yang mau nyari, ayooo kak kita tutupi biar gak kelihatan, gak rela..ntar kakak kenapa-napa” untuk ukuran sosok mereka berdua sih sudah sangat menutupi sosokku yang kecil ini hehe...
Jujur bergetarlah entah karena rasa takut yang becampur haru sepertinya...
Hmmm..kalian telah mengajariku bagaimana caranya berbuat baik terhadap seorang pemimpin. Aku jadi berpikir dan membayangkan bagaimana para sahabat rasul begitu belanyaa bahkan rela melindungi nyawa pemimpinnya. Dan aku rasanya aku belum seperti itu terhadap ‘pemimpinku’ tak pantas rasanya aku mendapatkan kebaikan seperti yang kalian lakukan padaku kala itu
“Dukunglah pemimpinmu agar mereka bisa melindungimu lebih baik, bantulah mereka untuk membantu anda”
Jaga malam terakhir kalinya
Bersama VV dan Izah
Comments
Post a Comment