Bangsaku...Negeriku
Indonesia..
Negeri kaya nan melimpah ruah sumberdaya alamnya, kaya segalanya. Zamrud Khatulistiwa
Beragam budaya, suku bangsa ras dan agama. Bahkan negara dengan jumlah mayoritas muslim terbesar di dunia. Harapan itu terbentang, cahaya islam itu akan tumbuh subur di negara asia yaitu Indonesia. Insya Allah.
Negeriku indonesia...
baldatun thoyyibun wa robbun ghofur, semoga hal ini bisa terwujud.
Para pemimpin negeri yang adil, peduli terhadap kesulitan rakyatnya, yang tak pernah tersentuh dengan yang namanya korupsi, walau hanya sekedar korupsi waktu. Disiplin terhadap waktu adlah nafas para pemimpin negeriku..
Infaq adalah hal biasa yang dilakukan para pemimpin negeriku, mengisi waktu luang dengan tilawah al-qur'an menggema di setiap penjuru gedung tempat mereka berdiskusi memikirkan rakyatnya.
ibadah sunah dhuha dan qiyamullail sebagai pelepas kelelahan dan kekuatannya menjalankan amanah. Tak peduli jikalau harus berjalan menuju tempat kerjanya, asalkan rakyatnya bahagia dan tak menderita. Resah dan susah memikirkan nasib rakyatnya.
Pemimpin negeriku yang ku idamkan...
Ah..Indonesia, kenapa kabarmu selalu ter..
bukan saja dalam hal kebaikan tapi juga keburukan..
Bangsaku...
disetiap sudut yang kulihat adalah semangat
semagat mencari nafkah dengan usaha yang halal. para ayah yang dengan ikhlas bekerja keras di luar rumah.tanpa kenal lelah.
para ibu yang setia dan ikhlas mengurusi rumah dan medidik anak-anaknya
para pemuda yang terus menggelorakan semangatnya, yang tak pernah lepas dari al-qur'an sebagai pedoman hidupnya.
Bangsaku..bangsa yang selalu menyertakan Allah dalam setiap aktivitasnya.
tetapi..lagi-lagi, hanya sebuah ironi
Bangsaku dirundung duka, dengan maksiat yang tak lagi malu-malu,perempuan-laki2 bermesraan di jalanan, berdua dalam kesepian entahlah apa yang mereka lakukan. hubungan sesama jenis semakin bermunculan. Obat-obatan terlarang, minuman keras, judi, pelacuran, tawuran sudah tak asing di telinga kita. pencurian..ini disebabkan karena kualitas bangsa yang semakin berpikir instan.
sekali ditiupkan dengan sebuah mode maka dengan cepat semuanya merebak. contoh kecil dalam hal permainan teknologi apalagi handphone..jika dulu HP-HP yang ukuran besar jadi mode, muncul qwerty dan kini blacberry..semua seba canggih, namun semuanya semakin apatis, bahkan jika ada orang yang duduk disampingnya tak peduli bagaimana keadaannya.
coba saja saat kita berjalan..di depan ada saudara kita, karena enggan menyapa. dari jarak beberapa meter berpura-pura tak kelihatan, segera mengeluarkan benda itu dan pura-pura sms-an hingga tak lagi saling papasan.
Ahh..negeriku ...Bangsaku...
Jika aku berada di parlemen nanti, bisakan aku menjadi salah satu pelopor kebaikan itu.
"saat ini berpikir dan bertindaklah idealis, tahu bagaimana yang benar seharusnya dilakukan.. karena kelak, mungkin kita harus memupuskan idealisme itu "
Menjadi da'i parlemen...
Negeri kaya nan melimpah ruah sumberdaya alamnya, kaya segalanya. Zamrud Khatulistiwa
Beragam budaya, suku bangsa ras dan agama. Bahkan negara dengan jumlah mayoritas muslim terbesar di dunia. Harapan itu terbentang, cahaya islam itu akan tumbuh subur di negara asia yaitu Indonesia. Insya Allah.
Negeriku indonesia...
baldatun thoyyibun wa robbun ghofur, semoga hal ini bisa terwujud.
Para pemimpin negeri yang adil, peduli terhadap kesulitan rakyatnya, yang tak pernah tersentuh dengan yang namanya korupsi, walau hanya sekedar korupsi waktu. Disiplin terhadap waktu adlah nafas para pemimpin negeriku..
Infaq adalah hal biasa yang dilakukan para pemimpin negeriku, mengisi waktu luang dengan tilawah al-qur'an menggema di setiap penjuru gedung tempat mereka berdiskusi memikirkan rakyatnya.
ibadah sunah dhuha dan qiyamullail sebagai pelepas kelelahan dan kekuatannya menjalankan amanah. Tak peduli jikalau harus berjalan menuju tempat kerjanya, asalkan rakyatnya bahagia dan tak menderita. Resah dan susah memikirkan nasib rakyatnya.
Pemimpin negeriku yang ku idamkan...
Ah..Indonesia, kenapa kabarmu selalu ter..
bukan saja dalam hal kebaikan tapi juga keburukan..
Bangsaku...
disetiap sudut yang kulihat adalah semangat
semagat mencari nafkah dengan usaha yang halal. para ayah yang dengan ikhlas bekerja keras di luar rumah.tanpa kenal lelah.
para ibu yang setia dan ikhlas mengurusi rumah dan medidik anak-anaknya
para pemuda yang terus menggelorakan semangatnya, yang tak pernah lepas dari al-qur'an sebagai pedoman hidupnya.
Bangsaku..bangsa yang selalu menyertakan Allah dalam setiap aktivitasnya.
tetapi..lagi-lagi, hanya sebuah ironi
Bangsaku dirundung duka, dengan maksiat yang tak lagi malu-malu,perempuan-laki2 bermesraan di jalanan, berdua dalam kesepian entahlah apa yang mereka lakukan. hubungan sesama jenis semakin bermunculan. Obat-obatan terlarang, minuman keras, judi, pelacuran, tawuran sudah tak asing di telinga kita. pencurian..ini disebabkan karena kualitas bangsa yang semakin berpikir instan.
sekali ditiupkan dengan sebuah mode maka dengan cepat semuanya merebak. contoh kecil dalam hal permainan teknologi apalagi handphone..jika dulu HP-HP yang ukuran besar jadi mode, muncul qwerty dan kini blacberry..semua seba canggih, namun semuanya semakin apatis, bahkan jika ada orang yang duduk disampingnya tak peduli bagaimana keadaannya.
coba saja saat kita berjalan..di depan ada saudara kita, karena enggan menyapa. dari jarak beberapa meter berpura-pura tak kelihatan, segera mengeluarkan benda itu dan pura-pura sms-an hingga tak lagi saling papasan.
Ahh..negeriku ...Bangsaku...
Jika aku berada di parlemen nanti, bisakan aku menjadi salah satu pelopor kebaikan itu.
"saat ini berpikir dan bertindaklah idealis, tahu bagaimana yang benar seharusnya dilakukan.. karena kelak, mungkin kita harus memupuskan idealisme itu "
Menjadi da'i parlemen...
Comments
Post a Comment