Untuk mereka
untuk mereka yang sempat kutuliskan dalam sebuah ruang
ruang yang tak nampak orang selain aku dan tuhanku yang tahu
mereka yang pernah kutuliskan tak pernah memperhatikanku
tatkala umurku dibangku SMP
untuk mereka yang pernah kugoreskan pena dalam sebuah kertas
atas pengaduanku yang seperti di anak tiri kan
yang sempat goresan di kertas lusuh yang sudah kubuang ke pembuangan sampah
ditemukan oleh mereka sebelum kertas itu hangus terbakar
untuk mereka yang dalam diam selalu medoakanku
untuk mereka yang mungkin jarang sekali aku ingat dalam keseharianku
namun kini justru berbalik
mereka yang selalu membuatku tak berkutik tatkala harus berhadapan
mereka yang selalu menjaga perasaanku
mereka yang selalu berhati-hati menyikapi sikapku
mereka yang selalu mendoakanku dengan cara yang berbeda
mereka yang dengan diam-diam bangga karena aku bisa diterima di perguruan tinggi negeri
mereka yang dengan senang hati tak mengusikku agar aku bisa sepuasnya belajar
mereka yang selalu menanyakan kabarku disini]
mereka yang tak pernah lelah menyemangatiku...
dan merekalah yang membuatku tak bisa mengelak
tak bisa bergerk
terdiam terpaku dan termenung
ayah.....bahasa cintamu memang berbeda sungguh aku sangat senang bisa
bercurah kata denganmu
ibu...dengan banyak bicaramu membuatku belajar untuk lebih banyak memahami dan mendengar
walau terkadang itu hanya sebuah pancingan agar akupun bisa bercerita banyak
tentang kampus, tentang teman dan sahabat, tentang semua yang aku alami
justru inilah hal yang membuatku sangat malu dan merasa tidak pantas untuk dikhususkan oleh mereka.
biarlah apa adanya daripada diistimewakan oleh mereka
untuk mereka yang harus kubahagiaakan saat senja menghadapi mereka
ruang yang tak nampak orang selain aku dan tuhanku yang tahu
mereka yang pernah kutuliskan tak pernah memperhatikanku
tatkala umurku dibangku SMP
untuk mereka yang pernah kugoreskan pena dalam sebuah kertas
atas pengaduanku yang seperti di anak tiri kan
yang sempat goresan di kertas lusuh yang sudah kubuang ke pembuangan sampah
ditemukan oleh mereka sebelum kertas itu hangus terbakar
untuk mereka yang dalam diam selalu medoakanku
untuk mereka yang mungkin jarang sekali aku ingat dalam keseharianku
namun kini justru berbalik
mereka yang selalu membuatku tak berkutik tatkala harus berhadapan
mereka yang selalu menjaga perasaanku
mereka yang selalu berhati-hati menyikapi sikapku
mereka yang selalu mendoakanku dengan cara yang berbeda
mereka yang dengan diam-diam bangga karena aku bisa diterima di perguruan tinggi negeri
mereka yang dengan senang hati tak mengusikku agar aku bisa sepuasnya belajar
mereka yang selalu menanyakan kabarku disini]
mereka yang tak pernah lelah menyemangatiku...
dan merekalah yang membuatku tak bisa mengelak
tak bisa bergerk
terdiam terpaku dan termenung
ayah.....bahasa cintamu memang berbeda sungguh aku sangat senang bisa
bercurah kata denganmu
ibu...dengan banyak bicaramu membuatku belajar untuk lebih banyak memahami dan mendengar
walau terkadang itu hanya sebuah pancingan agar akupun bisa bercerita banyak
tentang kampus, tentang teman dan sahabat, tentang semua yang aku alami
justru inilah hal yang membuatku sangat malu dan merasa tidak pantas untuk dikhususkan oleh mereka.
biarlah apa adanya daripada diistimewakan oleh mereka
untuk mereka yang harus kubahagiaakan saat senja menghadapi mereka
Comments
Post a Comment