Kami Harus Kembali

Kami Harus Kembali...

Tiba-tiba teringat sepenggal syair izzatul islam. yang penuh semangat memabngkitkan kembali semangta-semangat yang tergilas duniawi, untuk kembali mengumpulkan tenaga dan mengobarkan asa didalam dada. membela saudara-saudara seislam kita yang tengah diporak-porandakan negerinya, yang tengah dibabat habis kekayaannya. yang tengah di kekang kebebasannya. kita mujahid tapi bukan perusuh. maka TIADA KATA LAGI ...KAMI HARUS KEMBALI
........*****.......
Kami (tepatnya saya, atau bahkan kalian) harus kembali, ke tempat kalian pertama bermukim. sebuah tempat yang dengan hangat kalian disapa oleh senyum-senyum sumringah menerima kita. tempat kita belajar dan membuka cakrawala tentang bumi kampus ini. tempat pertama engkau mengenal bumi kampus ini dengan leluasa. Tanpa harus berpusing-pusing mencari tempat "dimana saya akan tidur, jika tiba di kampus ini".
Asrama...
Banyak hal-hal yang sangat indah berada disini. Hingga beberapa orang memutuskan untuk kembali ke sini pada tingkat tiga. Banyak hal-hal yang bisa dilakukan, bukan hanya sekedar menumpang tidur gratis, atau makan tersubsidi walalupun sedikit.
Banyak hal yang didapatkan, walaupun itu tidak bisa terukur oleh materi. Waktu yang mana yang rela engkau berikan padahal orang lain senang menyimpannya. justru engkau hamburkan walau hanya sekedar mendengarkan keluh kesah mereka.
Tenaga mana yang rela kau gadaikan, walau hanya sekedar mengisi ngaji lorong dan soga, bahkan mengantar adikmu yang sakit tengah malam, sedangkan orang lainnya menyimpannya untuk aktivitas pribadinya.
Peluh mana yang engkau biarkan bercucuran walau hanya sekedar untuk menemani mereka tertawa bersama.
Merasa terpanggil..karena memang jiwa yang membutuhkan. segala konsekuensi harusnya sudah bisa diantisipasi. bukan malah menjadikan diri lari tanpa undur diri. Sengaja mangkir hanya karena merasa terbebani atau merasa terdzhalimi.

Untukmu wahai para pejuang.. yang terpanggil untuk kembali. Kita berjalan disini tidak bisa sendiri. karena kita butuh untuk menyatukan hati meningkatkan kapasitas diri. hingga azzamkan dalam hati. kami harus kembali karena asrama menanti.

Banyak orang-orang disini yang rela meninggalkan kepuasan diri.
namun bukan berarti tidak mengembangkan potensi diri. sungguh sangat tidak setuju jika ada orang yang mengatakan, balik ke asrama itu mematikan potensi. hal itu salah besar.
mungkin tidak tampak tetapi ia akan bisa kita dapatkan dengan bentuk yang lain.

Maka kita lihat...siapa yang akan kembali ke sini. semoga bukan orang-orang besar yang memiliki semangat kerdil atau juga bukann orang yang hanya sekedar ingin menenangkan diri, Atau bahkan punya ambisi pribadi yang tak berarti.

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis