Episode Menuju Sarjana Statistika (fase "WISUDA")
Hal ini tak boleh tidak terjadi lagi!!!
Sosok pria itu selalu saja membuat hangat perasaan ini. Salah?
Setelah sekian lama… membuatku memendam rindu
Puncaknya ketika momen wisudaku, momen yang semakin menyadarkanku
Menaruh beban yang harus dipikul sebagai almamater sebuah kampus ternama
Episode-episode menuju sajana statistika itu telah terlewati
Dan sosok pria ini selalu hadir dalam setiap fase yang kujalani, tanpa
seorang pun tahu
Betapa berbunga, betapa hangat perasaanku saat ia selalu membersamai
Walau hanya sekedar menyampaikan pesang singkatnya
Sebagai salah seorang yang pernah menghabiskan hari-harinya selama kurang
lebih hampir 4 tahun di asrama. Selalu ada momen istimewa yang harus kami lalui
Soga wisudawan…begitulah biasa kami menyebut prosesi itu.
Dan kamu tahu sosok pria itu pun tak luput juga hadir ditengah-tengah
kami.
Terduduk manis berbincang sesekali
dengan kepala asrama dan diantara orang tua wisudawan kali itu
Soga wisudawan ini pas ketika momen mahasiswa liburan panjang di akhir
semester
Dan para SR sedang mempersiapkan untuk open house asrama mereka
Srikandi-srikandi asrama yang wisuda bersamaan denganku pun turut bersuka
cita
Akhirnya penantian panjang kita, usaha-usaha kita, kabar-kabari kita
berlabuh di momen wisuda
Sosok pria itu masih saja tetap memperhatikanku
Membuatku merona malu saat harus menyampaikan sambutan dihadapan
adik-adik senior resident saat itu
Membuat lidahku sedikit terbata ketika menyampaikan sebait pesan
Dan sosok pria itu menunduk memandang diam-diam
Buncah dan haru diriku
Dan hilang saat banyak sekali bidikan kamera mengabadikan momen ini
Tapi sosok itu selalu begitu..diam-diam mengambil gambarku
Waktu menujukkan kami harus segera menuju gedung prosesi upacara wisuda
Telat…telat..padahal masih banyak yang masi ingin berfoto.
Akhirnya kami berlima diantar menggunakan caddy atau mobil golf itu ke
GWW
Spesial banget dah..
Hmmm dimanakan sosok pria itu, dia sudah menghilang
Karena akupun harus bergegas masuk kedalam ruangan tempat ku disambut dan
tempatku dilepas sebagai seorang mahasiswa
Berganti status menjadi alumni
sebuah kampus ternama
Prosesi pindah kuncir pun berjalan dengan khidmat, hymne IPB menggema dan
semangatnya membuat darahku berdesir .
Inilah momen yang tak boleh tak terulang lagi, semua wisudawan keluar
gedung
Pasti diluar sudah banyak orang yang menunggu untuk sekedar memberi
ucapan selamat
Sosok pria itu tak juga kutemukan
Padahal pesan singkatnya, segera untuk menemuinya setelah saya keluar
gedung itu
Tapi tak kutemukan juga, aku tak ingin kehilangan moment ini
15 menit yang kutemui hanya teman satu angkatanku dan juga adik-adik
tingkatku
Ke tangga depan gedung ya,ujar sosok pria yang dari pagi hari membuatku
salah tingkah
Hei..hei.!!! tidak.. dia melakukan sebuah hal yang diluar batas yang
kupikirkan
Sosok pria itu sedikit meninggikan suaranya, kemana sih dari tadi dan
memelukku sambil membisikkan di telingaku dengan perlahan
“Bapak bangga sama kamu neng..”
Kulihat setitik air disudut matanya
yang coba ia sembunyikan
Sosok pria yang diam-diam memandangku, diam-diam memperhatikanku
Semenjak pagi, tak menyangka anaknya ngasi sambutan dihadapan
temen-temennya
Walaupun tahu nilai IPK terakhirku gak bagus –bagus amat, ternyata haru
dan bangga.
Episode Menuju Sarjana Statistika berlabuh dengan indah
Wolter Monginsidi-Jakarta, 25 Maret 2014
Comments
Post a Comment