BERPASANGAN



intro : 

Dalam sebuah data sampel berpasangan (yakni data yang memuat dua hal misal sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan). untuk menguji secara ilmiah digunakan sebuah uji yang menghitung selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus dan menguji apakah selisih rata-rata tersebut bernilai nol. Uji t berpasangan (paired t-test) umumnya menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji seperti ini dilakukan pada Subjek yang diuji untuk situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun serupa (sejenis). Misalnya ketika kita akan menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti nyamuk merk tertentu maupun sesudahnya.


Semua hal didunia ini sudah pasti ada pasangannya. 
Yang Maha  Kuasa menciptakan keberpasangan agar tercipta keseimbangan untuk makhluknya.
Agar tercipta sebuah keharmonian maka kekurangan diseimbangkan oleh pasangannya yang bernama kelebihan

Sebuah hal bernama sakit, kesakitan dia butuh penyeimbang yakni pasangannya bernama sehat, kesehatan. 
Sang sakit berada dalam keidakberdayaan maka yang memiliki kemampuan membantu untuk mencukupi kebutuhannya. Itulah indahnya keseimbangan yang diciptakan.

Lupa dan ingat dua hal berpasangan yang juga mewarnai indahnya kehidupan. Ingatah kebaikannya dan lupakanlah keburukannya, cukup ia menjadi bekal untuk kita terus berhati-hati dengan keburukan tersebut.  Kedukaan punya pasangan bernama kegembiraan. Sekalah air mata orang yang berduka berikan ia kegembiraan.  Kedukaan sedikit ter-ringankan karena ia meiliki kegembiraan yang bisa ia nikmati.

Memberi tidak akan mungkin bisa disebut memberi jika tidak ada yang menerima. Itulah indahnya berbagi. Memberi memberikan kesenangan dan menerima pun sebuah hal yang mengembirakan.
Kiri berpasangan dengan kanan, lihatlah anggota tubuh kita. Berada dalam keseimbangan ada sisi kiri dan sisi kanan.semuanya sudah pas di tempatnya dengan ukuran-ukuran yang pas.

Keburukan agar terhapuskan dia butuh penyeimbangnya yakni kebaikan. 
Semakin banyak keburukan yang terjadi maka harus semakin banyak pula kebaikan. 
Sejatinya haq dan bathil itu selalu berperang agar menempati posisi tertinggi. 
Ada sebab maka ada akibat. Sebab keduanya berpasangan untuk menciptakan keseimbangan.

Siang dan malam, sang kuasa menyebutkan waktu dengan amalnya. 
Siang untuk kita bekerja, beramal dan menciptakan malam untuk istirahat. 
Sesungguhnya dalam pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berpikir.

Untuk mencapai keseimbangannya laki-laki berpasangan dengan wanita, 
bukan untuk saling mengunggulkan siapa yang harusnya berkuasa dan siapa yang harus dikuasai 
tetapi untuk mencapai keharmonisan, melengkapi kekuarangan masing-masing dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing. 
Membagi kerja dan saling meringankan pekerjaan sesuai dengan peran yang dijalani. 
Semua berpasangan ada yang berperan sebagai ayah juga ada yang berperan sebagai ibu. 
Yang satu berperan mencari nafkah dan mengumpulkan harta yang halal disisi lain pasangannya menjaga nafkah harta yang diberikan dan digunakan dengan sebaik-baiknya.
(Banyak kabar bahagia di awal April ini-selamat menggenapkan kekuatan-kekuatan itu ya  ^^ saudaraku...)

Begitupun siang dan malam, atas dan bawah semua ini tidak lain untuk keseimbangan hidup seorang manusia

Penjual butuh dengan pembeli. Penjual mendapatkan keuntungan dengan menemukan pembeli yang mau membeli barang dagangannya dan pembeli pun mendapatkan apa yang dia butuhkan dan inginkan. Semua hal yang berpasangan itu Allah ciptakan untuk keharmonisan,  saling menguatkan,  saling membahagiakan. Kutub positif pada sebuah magnet agar melekat kuat ia harus bertemu dengan kutub negatif magnet. Bahkan kita meyakini sebuah janji bahwa bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Yang Maha Kuasa menciptakan segala hal itu berpasangan untuk kebaikan makhluknya hanya saja banyak diantara kita yang belum bisa mendalami makna dan hikmahnya

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis