Episode Tugas Akhir Menuju Sarjana Statistika ( Fase 1)
Terpampang Jelas di papan pengumuman departemen statistika. Selepas bimbingan dengan dosenku, tertanggal 24 april 2012 tepatnya hari selasa jam 11.30. saat itu progress rencana penelitianku masih mandeg di cara pengambilan sampel nya.
“Kolokium Tahap 1 tanggal 14-16 Mei 2012.
Hoooo sontak, hatiku berteriak. Aku harus mengejar kolokium tahap 1. Memang bukan hal yang mudah tetapi kuyakinkan dan ku tekadkan azzam yang kuat untuk bisa kolokium tahap pertama. Setiap malam kukerjakan dan kubaca serta kucari literatur yang menunjang penelitianku ini. Utamanya terkait survey dan sampling. Proses pembimbingan dan pengerjaan berlangsung. Namun kabar tentang kecelakaan yang menimpa ibuku cukup membuat getir. Tetapi tetap ku azzamkan dalam hati aku bisa kolokium tahap pertama ini.
Tepat di hari senin tanggal 07 Juni 2012, setelah 4 hari sebelumnya membaktikan diriku untuk ibu yang saat itu tengah berada di rumah sakit. Senin pagi itu kulangkahkan kaki menuju departemen statistika dan sudah tertulis di daftar itu tiga nama temanku. Dan ketika mengunjungi perpustakaan, sungguh aku bukan orang seperti ini sebelumnya yang fokus sekali dengan akademik. Ketika berkumpul dengan orang-orang itu nyut..nyutt.. sekali kepalaku. Aku belum ini..belum itu..mereka bahas apa sih itu. Tapi dengan gaya sok gak pedulian aku melenggang saja pergi cari jurnal yang kubutuhkan yang ternyata harus menyertakan ringkasan sebagai syarat mengikuti kolokium dan aku belum coba. Terus kartu kolokium harus pernah terisi minimal tiga. Dan punyaku masih bersih masih rapi belum terisi satupun. Kartu kendali bimbingan harus pernah empat kali bimbingan...punyaku ahh tinggal satu lagi.
Tetapi azzamku untuk kolokium tahap pertama semakin menguat, dalam hati.. Ya Allah semua ini aku lakukan dalam rangka beribadah kepadamu, hanya meminta keridhoanMu, aku hanya mengusahakan semampuku untuk mengejar ini. Karena aku tahu penelitianku menggunakan data primer dan respondenya adalah mahasiswa TPB 48 yang akan segera keluar dari asrama. Soo...aku harus bisa mengikuti kolokium tahap pertama. Dengan syarat-syarat yang belum lengkap. Akhirnya kutuliskan namaku di kolom pendaftran itu sebelum yang lainnya. Karena disitu tertera maksimal 2 hari sebelum hari-H sudah terkumpul semua syarat-syaratnya, maka segera kutuliskan namaku di lembar halaman ke-3 tetera hari Rabu, 16 Mei 2012 pukul 10.30-11.15
Semua teman-teman yang bertanya padaku seperti tak mempercayai seorang ita yang terkenal, jarang bersama mereka, di akademik pun tak begitu menonjol, ngambil kolokium tahap 1. Tetapi segera ku tepis semua anggapan yang berkelebatan itu. Hal ini sudah menjadi keputusan masing-masing mau tahap pertama atau kedua. Semua pasti akan menjalani hal yang sama. Tentunya perjalanan sebelum ini bukanlah hal yang mudah. Sampai harus pergi ke baranangsiang untuk mengejar dosen PS keduaku tetapi beliau sudah pergi ke sentul. Keesokan harinya karena masih ada saja hal yang belum lengkap. Walupun sudah daftar secara online tetapi harus menyertakan daftar manual yang ditandatangani oleh pembimbing. Akhirnya hari senin yang merupakan hari pertama kolokium jam 6 pagi berangkat ke baranangsiang menemui dosen PS pertamaku. Hari itu kolokium dimulai jam `13.00. keadaanku sudah hampir ambruk rasanya. Setelah akhirnya melengkapi dan mengumpulkan semua berkas. Akhirnya tinggal satu lagi kartu kolokium terisi. Menuju mushola FMIPA yang baru untuk melaksanakan sholat dhuha, sekedar meringankan kepala yang terasa amat berat rasanya. Lumayan setelah melaksanakan dhuha. Kembali ke departemen menuju perpustakaan. Kuberikan makalah kolokiumku pada kedua pembahasku. Alhamdulillah jadi kolokium tahap pertama hari rabu ya ukh..ujarku pada fika dan leny. Dan satu lagi pembahasku yaitu didin.
Selama kolokium hari petama berlangsung aku hanya bisa bertahan di sesi pertama. Sesi selanjutnya penat sekali kepalaku, suhu tubuh yang tak menentu, bahkan semut-semut berjalan di punggungku yang sesekali bahkan sering menyengat alias ngilu sekali. Dan akhirnya pandanganku mengabur dan gelap. Dan tidurlah aku kala itu. Hahaha....selesai aku masih sempat menemani evi syuro japas. Selepas buka shaum dan sholat maghrib Tepar...Tidur. tetapi terbangun pukul 21.00 dan mengerjakan kembali persiapan kolokiumku. hmmmm
Tepat di hari senin tanggal 07 Juni 2012, setelah 4 hari sebelumnya membaktikan diriku untuk ibu yang saat itu tengah berada di rumah sakit. Senin pagi itu kulangkahkan kaki menuju departemen statistika dan sudah tertulis di daftar itu tiga nama temanku. Dan ketika mengunjungi perpustakaan, sungguh aku bukan orang seperti ini sebelumnya yang fokus sekali dengan akademik. Ketika berkumpul dengan orang-orang itu nyut..nyutt.. sekali kepalaku. Aku belum ini..belum itu..mereka bahas apa sih itu. Tapi dengan gaya sok gak pedulian aku melenggang saja pergi cari jurnal yang kubutuhkan yang ternyata harus menyertakan ringkasan sebagai syarat mengikuti kolokium dan aku belum coba. Terus kartu kolokium harus pernah terisi minimal tiga. Dan punyaku masih bersih masih rapi belum terisi satupun. Kartu kendali bimbingan harus pernah empat kali bimbingan...punyaku ahh tinggal satu lagi.
Tetapi azzamku untuk kolokium tahap pertama semakin menguat, dalam hati.. Ya Allah semua ini aku lakukan dalam rangka beribadah kepadamu, hanya meminta keridhoanMu, aku hanya mengusahakan semampuku untuk mengejar ini. Karena aku tahu penelitianku menggunakan data primer dan respondenya adalah mahasiswa TPB 48 yang akan segera keluar dari asrama. Soo...aku harus bisa mengikuti kolokium tahap pertama. Dengan syarat-syarat yang belum lengkap. Akhirnya kutuliskan namaku di kolom pendaftran itu sebelum yang lainnya. Karena disitu tertera maksimal 2 hari sebelum hari-H sudah terkumpul semua syarat-syaratnya, maka segera kutuliskan namaku di lembar halaman ke-3 tetera hari Rabu, 16 Mei 2012 pukul 10.30-11.15
Semua teman-teman yang bertanya padaku seperti tak mempercayai seorang ita yang terkenal, jarang bersama mereka, di akademik pun tak begitu menonjol, ngambil kolokium tahap 1. Tetapi segera ku tepis semua anggapan yang berkelebatan itu. Hal ini sudah menjadi keputusan masing-masing mau tahap pertama atau kedua. Semua pasti akan menjalani hal yang sama. Tentunya perjalanan sebelum ini bukanlah hal yang mudah. Sampai harus pergi ke baranangsiang untuk mengejar dosen PS keduaku tetapi beliau sudah pergi ke sentul. Keesokan harinya karena masih ada saja hal yang belum lengkap. Walupun sudah daftar secara online tetapi harus menyertakan daftar manual yang ditandatangani oleh pembimbing. Akhirnya hari senin yang merupakan hari pertama kolokium jam 6 pagi berangkat ke baranangsiang menemui dosen PS pertamaku. Hari itu kolokium dimulai jam `13.00. keadaanku sudah hampir ambruk rasanya. Setelah akhirnya melengkapi dan mengumpulkan semua berkas. Akhirnya tinggal satu lagi kartu kolokium terisi. Menuju mushola FMIPA yang baru untuk melaksanakan sholat dhuha, sekedar meringankan kepala yang terasa amat berat rasanya. Lumayan setelah melaksanakan dhuha. Kembali ke departemen menuju perpustakaan. Kuberikan makalah kolokiumku pada kedua pembahasku. Alhamdulillah jadi kolokium tahap pertama hari rabu ya ukh..ujarku pada fika dan leny. Dan satu lagi pembahasku yaitu didin.
Selama kolokium hari petama berlangsung aku hanya bisa bertahan di sesi pertama. Sesi selanjutnya penat sekali kepalaku, suhu tubuh yang tak menentu, bahkan semut-semut berjalan di punggungku yang sesekali bahkan sering menyengat alias ngilu sekali. Dan akhirnya pandanganku mengabur dan gelap. Dan tidurlah aku kala itu. Hahaha....selesai aku masih sempat menemani evi syuro japas. Selepas buka shaum dan sholat maghrib Tepar...Tidur. tetapi terbangun pukul 21.00 dan mengerjakan kembali persiapan kolokiumku. hmmmm
Comments
Post a Comment