Tentang soliditas struktur dan Friksi

Dalam sebuah buku Tegar di Jalan Dakwah disebutkan bahwasanya gerakan dakwah yang solid akan memberikan dukungan sangat besar bagi setiap aktivis untuk memiliki daya tahan di dalam perjuangan. Solidnya struktur gerakan dakwah akan menimbulkan Susana yang nyaman dan melegakan semua aktivis. Suasana kerja menjadi sangat kondusif dan terbantu karena adanya kekukuhan struktur.


…Dan tolong menolonglah kamu untuk mengerjakan kebaikan dan ketakwaan (al maidah :2).

 Gerakan dakwah memerlukan kosolidasi struktural dalam rangka untuk menyolidkan organisasi. Konsolidasi dalam structural dakwah ini paling tidak meliputi konsolidasi manajerial dan konsolidasi operasional.  Konsolidasi manajerial diantaranya adlah penataan personal, penentuan prioritas gerak dakwah, proporsionalisasi tugas dan kewajiban tertata dengan rapi. Konsolidasi operasional dimaksudkan untuk menyinkronkan berbagai kegiatan dalam skala gerakan, sekaligus senantiasa mengarahkan gerak dakwah kepada tujuan yang ditetapkan.

Tentang friksi/konflik yang terkadang mengguncang lembaga dakwah, baik karena masalah kecil, perbedaan orientasi kerja dll perbedaan pendapat ini bisa kita selesaikan dengan syuro. Terkadang keinginan untuk menang dan merasa paling benar mendominasi terjadinya konflik. Tidak ada berita yang lebih pahit dan menyedihkan daripada kericuhan yang terjadi di kalangan aktivis dakwah. Superioritas sebenarnya telah dicontohkan oleh iblis saat ia enggan untuk tunduk kepada adam dengan mengatakan “ana khoirun minhu!” ini bisa saja menghinggapi pribadi atau kelompok kita. Tatkala perasaan super ini telah hinggap pada diri seseorang salah satunya adalah tidak bersabar atas lambatnya proses perubahan sebagaimana yang diinginkannya. Seharusnya setiap diri kita menyadari bahwa dirinya hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan kaum mukminin yang tengah melakukan dakwah di segenap penjuru dunia.betapapun hebatnya dirinya ia tidak bisa melakukan perubahan masyarakat menuju cita-cita jika tidak di dukung oleh kekuatan struktur organisasi dakwah.

Tetapi kita adalah sosok2 yang tertarbiyah dimana friksi itu bisa kita selesaikan tanpa menimbulkan perpecahan yang membahayakan. Karena dengan kekuatan tarbiyah kita bisa menyamakan visi dan misi besar dari seluruh aktivis dakwah. Tarbiyah memiliki makna penyatuan hati para aktivis, juga memiliki makna konsolidasi.


Setiap aktivis harus lebih mengedepankan prinsip penataan potensi bukan semata-mata keinginan untuk memunculkan dirinya ke ranah public. Musyawarah adalah pangkal tolak gerakan dakwah menata seluruh potensi SDM yang dimiliki. Kesadaran islam dan kesadaran berdakwah lebih utama dibandingkan  sekedar meletupkan hamasah atau semangat bergerak. Peluang munculnya  friksi bisa terjadi jika para aktivisnya terdiri dari orang2 yang memiliki semangat  semu. Ada fase yang seakan terlompati dikarenakan semangat yang bergelora, sementara secara riil kepahaman dan kesadaran tidak bisa dipaksakan. (Tegar di Jalan Dakwah)


Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis