Tanda Ingatanku Part I


Perlahan
Semuanya tergambar jelas dalam memori otakku
Sketsa perjalanan itu memberikan jejak baru dalam sejarah hidupku
Semuanya memberikanku banyak arti dan pembelajaran
Bagaimana kita bersikap
Bagaimana kita menyikapi
Bagaimana kita berbicara
Bagaimana kita bergerak
Bagaimana kita menggerakkan
Bagaimana kita merasakan

“Disini kita pernah bertemu, mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria…
Sepenggal syair di atas mengingatkanku akan pertemuan kita kala itu
Sesosok manusia ini mulai menyadari
Bagaimana membangun kekuatan bersama mereka walau diri ini
Hanya menyumbangkan kelemahan diri.
Tetapi…dibalik itu semua kalian mengajariku banyak hal.
Ketika aku diam seribu bahasa, dan ku hanya menjawab seadanya
Kau faham ada sesuatu hal yang terjadi pada diriku.
Terima kasih atas penyadaran kalian waktu itu.dan jangan sampai terulang.

Berbicara tentang kerjasama, adakalanya aku ingin kuat seperti salah satu diantara kalian
Adakalanya aku ingin sama dengan salah satu diantara kalian
Namun apa daya diri ini, tidak bisa sama dengan kalian
Namun inilah jawaban-jawaban atas setiap pertanyaan
Yang menghantui pikiranku.
Teringat sebuah konsep bangunan yang kokoh
Mengapa ia kokoh???
Karena ia tersusun dari bahan-bahan yang berbeda
Ada pasir yang begitu mudahnya tercampur
Ada batu yang begitu keras dan kuat
Ada kayu-kayu sebagai penyangga
Ada kaca yang begitu indah, namun dengan hantaman yang sedikit keras
Ia hancur berkeping-keping
Ada banyak hal-hal kecil untuk mewujudkan sebuah bangunan yang kokoh itu
Maka inilah kita yang diciptakan berbeda namun mengapa kita disatukan???
Karena kita akan membangun sebuah peradaban
Karena semua itu perlu kompetensi yang berbeda dari para pelakunya
So…masihkah kita ingin bergerak sendirian. TIDAK!!!

“Sedih bila ku ingat pertengkaran kecil itu, membuat jarak antara kita
Resah tiada menentu, hilang canda tawamu, maaf aku buat begini, maaf aku begini…
Mungkin semua ini karena ego kita masing-masing”
Diantara kita memiliki kenangan tersendiri dengan salah satu diantara kita
Ketika aku pernah menghabiskan hari-hari dengan si A aku belajar sesuatu darinya
Ketika aku bersuka ria dengan si B aku pun bisa mengenal siapa sebenarnya dirinya
Pun ketika aku berduka lara dengan C aku bisa mengerti bagaimana memahaminya
Tentu tatkala aku berselisih faham dengan D ku belajar arti sebuah kesabaran dan kelapangan hati
Semuanya punya kenangan tersendiri, egois sekali jika semuanya ingin dianggap
Paling baik, paling pengertian, paling sabar, paling ceria, paling dekat dengan semuanya….
Lupakan semua hal itu…karena semuanya sudah bisa mengerti dan memahami bagaimana ia harus bersikap
Ketika ia berhadapan dengan saudara-saudaranya
Tidak ada kata “saya yang paling lelah, saya yang paling menderita, saya yang paling bahagia
Atau bahkan saya yang paling berjasa.” Untuk apa semua hal itu…???tak ada gunanya.
Karena kegembiraan dan kesedihan itu milik kita, atau mungkin hanya untuk merekam yang bisa merasakan???


Sepotong episode itu menyisakan kerinduan yang tak bisa dilupakan
Untuk kita yang pernah dipersatukan membagun kebaikan
Untukmu yang tak pernah lelah berjuang
Untukmu yang tak pernah menghiraukan kata lelah
Untukmu yang tak pernah hanyut dalam kesedihan
Untukmu yang senantiasa tegar ketika terlempar
Untukmu yang senantiasa tersenyum penuh ceria
Untukmu yang senantiasa bersabar atas setiap sikap yang kau terima
Untuk kalian aku hanya bisa berucap “Uhibbukum fillah…”

Kerinduan ini mungkin tak berarti
Karena ku bukan orang yang pandai berekspresi
Apalagi pandai berbicara bagaikan bernyanyi
Yang membuat semua tersihir
dengan setiap bait kata-katanya
Kebaikan ini mungkin tak berarti
Namun kebersamaan ini memberikanku banyak arti
Untuk semua kesalahan yang pernah menggoreskan luka di hati
Untuk salah faham yang pernah menghampiri
Ku mohon kelapangan hati

Terima kasih karena sudi menjadi tempat sampah
Semua keluh kesahku
Terima kasih atas pengertian dan kesabaran menghadapi diri ini
Dan yang paling aku syukuri
Terima kasihku pada ALLAH karena telah mempertemukanku
Dengan mereka, orang-orang luar biasa
Aku banyak belajar dari sahabat-sahabatku disini

to be continue…..


Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis