Suplemen SR Putri #Vol.1

Suplemen SR  Putri  (Volume 1)
#Niat Kamu apa???
Teruntuk saudariku yang iklhas membina karena Allah…
Yang dengannya bukan hanya kita meningkatkan kapasitas adik-adik kita tetapi menjadi sebuah bentuk penjagaan untuk diri kita. Sungguh mustahil jika sampai selama ini tak ada hal-hal yang membekas yang bisa kita dapatkan dari proses membina mereka. Jika memang tak ada maka pertanyakanlah proses pembinaan kita selama ini.
Potret indah itu begitu rapih bukan?? Masihkan ada yang merasa berada di luar barisan itu hingga saat ini (# jangan bilang karena gak ada di foto itu kalian ngacung buat jawab ppertanyaan itu ). Seharunya naluri kita berusaha untuk bersama-sama bersama mereka. Tak enak rasanya berada dalam satu atap tetapi tidak together to be better (# asrama banget kan??)

Tatkala Allah SWT memberikan perintah kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas, Ia tak hanya menyuruh mereka untuk taat melaksanakannya melainkan juga harus mengambilnya dengan quwwah yang bermakna jiddiyah, kesungguhan-sungguhan.1]
Kesungguhan dengan antusias menjalani peran kita sekecil apapun itu. Mau berat mau ringan ya kita jalani dengan baik, ingat dengan tausiyah terkenal ini g?  “Jangan minta diringankan tetapi mintalah untuk dikuatkan” begitulah dengan amanah kita, ada sebuah nasihat “Yang membuat kesan berbeda dalam apapun yang kita lakukan adalah persepsi kita”. Bagaimana dengan amanah yang kita terima hanya banyak syarat ingin ini, ingin itu lah tapi nyatanya selama ini pun seperti itu Nol besar ( #Hanya Allah yang bisa menilai..memang betul, tetapi orang-orang sekitar kita pasti merasakan sesuatu hal yang berbeda. Maka ingatkanlah tatkala saudaramu tak optimal, dan berterima kasihlah masih ada orang yang mau mengingatkan kesalahan kita dan bersedihlah tatkala tak ada seorangpun yang membenarkan dan meluruskan kesalahan kita)
Bukankah seorang mukmin itu takkan Allah biarkan saja mengatakan ia beriman sebelum ia diuji, diuji dengan kelapangan maupun kesempitan. Kalo naik kelas berarti pelajarannya semakin susah kan??? Masa mau bilang sama gurunya karena sekarang udah punya junior jadi pelajarannya jangan yang susah-susah ya, biar ujiannya gak terlalu banyak yang dihafal. Apakah seperti itu????Bodoh amat ya kalo mikir gitu.. (# gpp lah berpura-pura bodoh biar sama-sama mikir). Mendingan gak usah naik kelas..
Jika ujian, cobaan yang diberikan Allah hanya yang mudah-mudah saja tentu mereka tidak akan memperoleh ganjaran yang hebat.  Di situlah letak hikmahnya yakni bahwa seorang da’i harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini. Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit.1]  
#apalagi pengorbanan yang bersyarat ataupun keengganan yang dipupuk subur. Disinilah kita belajar saling menasihati dan menerima nasihat

Di antara sekian jenis kemiskinan, yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azam, tekad dan bukannya kemiskinan harta. “In tanshurullah yanshurkum wayutsabbit bihil aqdaam” (Jika engkau menolong Allah, Allah akan menolongmu dan meneguhkan pendirianmu). Kader yang tulus dan bersemangat tinggi pasti akan memiliki wawasan berfikir yang luas dan mulia. Misalnya, manusia yang memang memiliki akal akan bisa mengerti tentang berharganya cincin berlian, mereka mau berkelahi untuk memperebutkannya. Tetapi anjing yang ada di dekat cincin berlian tidak akan pernah bisa mengapresiasi cincin berlian.1]

Masihkah kita ingin berleha-leha….??
Bedakan antara istirahat dengan berleha-leha apalagi enggan, apalagi seenaknya. Saudaraku amanahlah dengan amanh-amanah yang kalian miliki. Amanah sebagai seorang hamba Allah yang harus beribadah dengan benar kepadanya. Tilawah kita masih kalah dengan frekuensi baca novel/majalah/komik kita, sholat malam kita masih dikalahkan dengan frekuensi nonton film korea, atau sholat berjamaah kita masih kalah dengan frekuensi ngerumpi kita. Amanah sebagai anak yang harus kuliah dengan benar. Tetapi satu hal kelebihan kalian sebagai seorang senior resident adalah ada sebuah konsekuensi logis yang harus kita kerjakan dengan baik.

Asrama bukanlah kostan, hidup di asrama tidak sama dengan hidup dikontrakan, apalagi punya amanah sebagai seorang pengelola lorong. Keteladanan menjadi kunci utama, melulu setiap kali diberikan kuisioner jawabannya hamper mirip “SR gak perhatian”, “SR jarang senyum”, “SR gak pernah ada di kamar”, “Kami serasa gak punya SR” “SR gak peka”.  (#ahhh pasti bukan lorong saya) namun pengambilan sampel itu represntatif dari keadaan suatu populasi lho.  Tetapi tak jarang juga mereka mengatakn “ Salut dengan SR, mau ngurusin kita”, “Terkesan banget dengan kesabarannya”(# sepperti yang tertulis dlm foto diatas “ Kami bersabar karena TEKAD bukan KERELAAN).  Manusia itu cenderung selalu ingat kesalahan seseorang tetapi sedikit mengingat kebaikan seseorang. Mungkin kalo kita ditanya SR nya giman dulu??? Yang keinget ya pasti yang buruk-buruk atao kurang-kurangnya kalo selama perjalanan membina lorongnya gak optimal. BERMUHASABAHLAH.

_ItaNitaAmaliya_

*ditulis istimewa ketika praktek lapang

1] > tulisan KH.Rahmat Abdullah “MILITANSI”

Comments

Popular posts from this blog

Ketika Harus Menginap di Bandara Balikpapan

Atas Keibuan bawah Kesebelasan

Sambal Kelud alias Si "BonCabe" Ekonomis