tidak lama lagi
selasa, 27 Desember 2011
Auditorium Perikanan IPB-saat pelatihan SR asrama TPB
setiap orang pastinya memiliki makna berbeda-beda walaupun asupan materi yang diberikan sama. sebagai orang yang cenderung visual...dan selalu membayangkan dan mengimajinasikan dan menghubung-hubungkan dengan keadaan dirinya, keadaan orang-orang sekitarnya, keadan komunitas dan lingkungannya.
tiba saat break hiburan..
bait-bait syair itu yang pendek mengingatkanku tentang satu hal , satu kata dan sebuah kepastian yang telah allah tetapkan waktunya dan kita tidak tahu.
yupzz...
tidak lama lagi...
"KEMATIAN itu pasti kan menghampiri siapa saja, tak pandang muda atau tua, tak pandang sibuk atau lapang, tak pandang kaya atau miskin..semua sudah jatahnya.
tidak lama lagi..
hal itu pasti menghampiri diri ini. saat titik lemah itu mendera. hal ini selalu mengingatkan
apa yang telah kau lakukan, sudahkah hal terbaik kau berikan. jika jawabannya belum maka bersegeralah melakukan kebaikan itu. tidak sekedar baik tetapi terbaik. itulah konsep profesionalisme yang saya yakini. Ahsanu 'amala.
tidak lama lagi...
ketika fisik ini sudah mulai melemah,, tetapi coba ku yakini bahwasanya untuk urusan amal duniawi, kita harus bekerja seperti layaknya kita kan hidup selamanya. dan itulah yang membuat kita bisa terus bangkit, menghalau kemalasan, SEMANGAT. walau menyadari bahwa kini fisik itu sudah mulai menunjukkan tanda-tandanya.
syair inilah yang mengajariku, syair yang dibawakan dengan syahdu, membuat mengharu biru. ini menceritakan tentang Rasul kita Muhammad saat menyebarkan risalah islam kepada pemuka quraisy saat itu.

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati
Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa dan raga ini apapun adanya
saat rasulullah ditawari berbagai kenikmatan dunia, harta, wanita, tahta oleh para kaum kafir quraisy saat itu namun dengan syarat meninggalkan apa yang diyakininya. tetapi beliau tetap teguh bahkan menjadi contoh untuk para sahabatnya yang setia dan memegang teguh islam saat itu.
dalam sebuah film yang berjudul The Message
*referensi yang harus ditonton. kalo inget ini inget saat ditanya oleh temn2 yang lain *tahu tokoh ini g? yang maen film a,b,s, dst...
dan dengan cengengesan aku jawab :"boro2 orangnya filmnya aja ga tahu bentuknya kayak gimana. hehe..coba tanya saya sang murobbi pasti apal. dan sepertinya hanya film itu yang saya tonton dengan mata melek 100% . biasanya nonton film KCB, laskar pelangi saja selalu mengantuk kalo gak mengantuk ya..tonton di awal 15 menit sisanya next langsung ke akhir hahah...mendingan baca bukunya. bisa sekalian mengimajinasikan)
dalam film ini menceritakan tentang sebuah risalah hijrahnya rasulullah ke madinah. menyaksikan betapa saat itu ada satu keluarga yang ditangkap disiksa *lupa nama sahabtnya siapa. dipanggang di teriknya matahari. ketika itu seorang sahabat itu diminta mengakui bahwa tuhan mereka (kaum kafir) tetapi sang sahabat tetap teguh ALLAH, AHAD..bahkan dihadapannya ibu dan bapak-nya dibunuh oleh kafir quraisy, tetapi sahabat tersebut tetap dengan keimanannya.
nah kita disini dengan satu atau dua bungkus mie instant saja sudah bisa pindah keyakinan.
menyaksikan ketika seorang hindun membalaskan dendamnya dan memakan jantung dan hati seorang sahabt karena saking ingin membalaskan dendamnya ketika perang badar.
Sungguh semua itu bisa memberikan kemantapan hati kita untuk meningkatkan keimanan kita lewat peristiwa hijrahnya Rasulullah
Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh
Bilakah ajal kan menjelang jemput rindu-rindu Syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu tetapkan muslimku selalu
inilah gambarannya...orang yang teguh pendiriannya.
Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh
kalau jalan yang kita tempuh adalah jalan kita menyebarkan kebaikan di asrama dengan membina mereka, memberdayakan mereka, merwat dengan semangat penumbuhan dan optimalisasi potensi mereka. tentu kata bimbang dan galau itu akan terminimalisir dan bahkan mungkin tidak ada. yakinilah jalan kita ini sebagai para pejuang asrama itu jalan yang harus kita cintai bukan hanya denga pekerjaannya tetapi juga dengan orang-orang yang berada di dalamnya.
sedikit ingatan tentang pelatihan SR itu. saat melihat direktur kemahasiswaan menyampaikan sambutan dan materi, juga tatkala melihat sosok bapak kita kepala BPA di asrama aku teringat dan rindu dengan seseorang. Ayahku...semoga selalu semangat dengan pekerjaanmu. karena entah kapan itu..suatu saat nanti tanggung jawabmu untuk memperhatikanku harus berpindah pada orang yang entah siapa itu.semoga engkau bahagia di penghujung usiamu menghabiskan hari bersama ibu tercinta di rumah tempatku dibesarkan.
*Menahan tegar di ujung mata
Auditorium Perikanan IPB-saat pelatihan SR asrama TPB
setiap orang pastinya memiliki makna berbeda-beda walaupun asupan materi yang diberikan sama. sebagai orang yang cenderung visual...dan selalu membayangkan dan mengimajinasikan dan menghubung-hubungkan dengan keadaan dirinya, keadaan orang-orang sekitarnya, keadan komunitas dan lingkungannya.
tiba saat break hiburan..
bait-bait syair itu yang pendek mengingatkanku tentang satu hal , satu kata dan sebuah kepastian yang telah allah tetapkan waktunya dan kita tidak tahu.
yupzz...
tidak lama lagi...
"KEMATIAN itu pasti kan menghampiri siapa saja, tak pandang muda atau tua, tak pandang sibuk atau lapang, tak pandang kaya atau miskin..semua sudah jatahnya.
tidak lama lagi..
hal itu pasti menghampiri diri ini. saat titik lemah itu mendera. hal ini selalu mengingatkan
apa yang telah kau lakukan, sudahkah hal terbaik kau berikan. jika jawabannya belum maka bersegeralah melakukan kebaikan itu. tidak sekedar baik tetapi terbaik. itulah konsep profesionalisme yang saya yakini. Ahsanu 'amala.
tidak lama lagi...
ketika fisik ini sudah mulai melemah,, tetapi coba ku yakini bahwasanya untuk urusan amal duniawi, kita harus bekerja seperti layaknya kita kan hidup selamanya. dan itulah yang membuat kita bisa terus bangkit, menghalau kemalasan, SEMANGAT. walau menyadari bahwa kini fisik itu sudah mulai menunjukkan tanda-tandanya.
syair inilah yang mengajariku, syair yang dibawakan dengan syahdu, membuat mengharu biru. ini menceritakan tentang Rasul kita Muhammad saat menyebarkan risalah islam kepada pemuka quraisy saat itu.

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli dalam lubuk hati
Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa dan raga ini apapun adanya
saat rasulullah ditawari berbagai kenikmatan dunia, harta, wanita, tahta oleh para kaum kafir quraisy saat itu namun dengan syarat meninggalkan apa yang diyakininya. tetapi beliau tetap teguh bahkan menjadi contoh untuk para sahabatnya yang setia dan memegang teguh islam saat itu.
dalam sebuah film yang berjudul The Message
*referensi yang harus ditonton. kalo inget ini inget saat ditanya oleh temn2 yang lain *tahu tokoh ini g? yang maen film a,b,s, dst...
dan dengan cengengesan aku jawab :"boro2 orangnya filmnya aja ga tahu bentuknya kayak gimana. hehe..coba tanya saya sang murobbi pasti apal. dan sepertinya hanya film itu yang saya tonton dengan mata melek 100% . biasanya nonton film KCB, laskar pelangi saja selalu mengantuk kalo gak mengantuk ya..tonton di awal 15 menit sisanya next langsung ke akhir hahah...mendingan baca bukunya. bisa sekalian mengimajinasikan)
dalam film ini menceritakan tentang sebuah risalah hijrahnya rasulullah ke madinah. menyaksikan betapa saat itu ada satu keluarga yang ditangkap disiksa *lupa nama sahabtnya siapa. dipanggang di teriknya matahari. ketika itu seorang sahabat itu diminta mengakui bahwa tuhan mereka (kaum kafir) tetapi sang sahabat tetap teguh ALLAH, AHAD..bahkan dihadapannya ibu dan bapak-nya dibunuh oleh kafir quraisy, tetapi sahabat tersebut tetap dengan keimanannya.
nah kita disini dengan satu atau dua bungkus mie instant saja sudah bisa pindah keyakinan.
menyaksikan ketika seorang hindun membalaskan dendamnya dan memakan jantung dan hati seorang sahabt karena saking ingin membalaskan dendamnya ketika perang badar.
Sungguh semua itu bisa memberikan kemantapan hati kita untuk meningkatkan keimanan kita lewat peristiwa hijrahnya Rasulullah
Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh
Bilakah ajal kan menjelang jemput rindu-rindu Syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu tetapkan muslimku selalu
inilah gambarannya...orang yang teguh pendiriannya.
Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh
kalau jalan yang kita tempuh adalah jalan kita menyebarkan kebaikan di asrama dengan membina mereka, memberdayakan mereka, merwat dengan semangat penumbuhan dan optimalisasi potensi mereka. tentu kata bimbang dan galau itu akan terminimalisir dan bahkan mungkin tidak ada. yakinilah jalan kita ini sebagai para pejuang asrama itu jalan yang harus kita cintai bukan hanya denga pekerjaannya tetapi juga dengan orang-orang yang berada di dalamnya.
sedikit ingatan tentang pelatihan SR itu. saat melihat direktur kemahasiswaan menyampaikan sambutan dan materi, juga tatkala melihat sosok bapak kita kepala BPA di asrama aku teringat dan rindu dengan seseorang. Ayahku...semoga selalu semangat dengan pekerjaanmu. karena entah kapan itu..suatu saat nanti tanggung jawabmu untuk memperhatikanku harus berpindah pada orang yang entah siapa itu.semoga engkau bahagia di penghujung usiamu menghabiskan hari bersama ibu tercinta di rumah tempatku dibesarkan.
*Menahan tegar di ujung mata
Comments
Post a Comment