Tentang cermin abu-abu
Tidak ada batas yang jelas tentang hitam dan putih.
Sendu tampak wajahnya satu minggu terakhir ini. Kelabu sudah auranya pagi ini. Ada apa gerangan??? Mendung tampak dalam matanya yang sayu bertambah redup. Air muka itu mengapa harus menghiasimu manisku. Andai bisa memasuki indah biru langit di jiwamu.
Tibalah tanganmu meraih buku yang kuhadiahkan untukmu. Mendung di matamu kini jadi berubah, setitik air mulai turun.oh..tidak, jadi basahlah hatimu cinta. Apakah kau menemukan sebaris kata yg menurunkan air itu. Tapi aku senang nuansa abu2 di matamu kini berubah jernih.
Gelap jalanan yg kita lewati pagi ini,tak mempengaruhi kelabu di hatimu. Tetap masih kelabu. Semalam engkau katakan, esok harus kau lalui dgn baik.kini semakin lama kelabu itu semakin tersapu oleh awan putih, tersiram dengan jiwa kearifan seorang alim.dengan bahasa yg sederhana dengan jiwa yang syahdu. Kelabu itu semakin tak nampak. Oh cintaku semakin bahagialah diriku menemanimu.
Deru dan debu mobil jalanan mengusir abu-abu di pikiranmu. Entah apa yang telah kau dapatkan di jalanan.hingga kini abu,kelabu,mendung atau apapun itu tak menghiasi dirimu. Engkau hanya berucap dgn penuh keyakinan.
Inilah cara allah mendidik, inilah bentuk kasih sayang allah menjawab smua do'a-do'aku.
Haru yg menyeruak tak sebanding dgn penderitaan.
Sendu tampak wajahnya satu minggu terakhir ini. Kelabu sudah auranya pagi ini. Ada apa gerangan??? Mendung tampak dalam matanya yang sayu bertambah redup. Air muka itu mengapa harus menghiasimu manisku. Andai bisa memasuki indah biru langit di jiwamu.
Tibalah tanganmu meraih buku yang kuhadiahkan untukmu. Mendung di matamu kini jadi berubah, setitik air mulai turun.oh..tidak, jadi basahlah hatimu cinta. Apakah kau menemukan sebaris kata yg menurunkan air itu. Tapi aku senang nuansa abu2 di matamu kini berubah jernih.
Gelap jalanan yg kita lewati pagi ini,tak mempengaruhi kelabu di hatimu. Tetap masih kelabu. Semalam engkau katakan, esok harus kau lalui dgn baik.kini semakin lama kelabu itu semakin tersapu oleh awan putih, tersiram dengan jiwa kearifan seorang alim.dengan bahasa yg sederhana dengan jiwa yang syahdu. Kelabu itu semakin tak nampak. Oh cintaku semakin bahagialah diriku menemanimu.
Deru dan debu mobil jalanan mengusir abu-abu di pikiranmu. Entah apa yang telah kau dapatkan di jalanan.hingga kini abu,kelabu,mendung atau apapun itu tak menghiasi dirimu. Engkau hanya berucap dgn penuh keyakinan.
Inilah cara allah mendidik, inilah bentuk kasih sayang allah menjawab smua do'a-do'aku.
Haru yg menyeruak tak sebanding dgn penderitaan.
Comments
Post a Comment